Pengujian kedalaman retakan pada beton Ultrasonic Pulse Velocity (UPVT) atau yang sering disebut Pundit merupakan salah satu metode pengujian Non-Destructive (NDT) yang sering digunakan oleh praktisi di bidang konstruksi untuk menilai kondisi kedalaman retakan pada beton, karena ini merupakan metode yang tidak merusak objek yang sedang diuji.
Prinsip pengujiannya adalah rambatan gelombang yang merambat pada suatu media (beton, batuan, dll) dengan waktu rambat pada objek dengan jarak tertentu. Dengan prinsip tersebut, pengujian ini dikembangkan untuk mengukur parameter-parameter fisik suatu objek, misalnya antara lain: untuk memperkirakan mutu beton; memperkirakan keseragaman (homogenity) beton; memperkirakan pengujian kedalaman retakan pada beton, dan sebagainya.
Dalam memperkirakan kedalaman retak pada suatu beton, telah banyak metode yang diteliti oleh para peneliti, diantaranya: TC-T0 Method; British Standard Method (BS Method); T Method; Delta Method; Short Distance Detour Wave Method (SDDW Method) dan banyak metode lainnya. Pada pembahasan pengujian kedalaman retakan pada beton kali ini, penulis hanya akan membahas mengenai 2 metode, yakni TC-T0 Method dan British Standard Method (BS Method).
- TC-T0 Method
Prinsip pengujian kedalaman retakan pada beton adalah membandingkan waktu rambat gelombang antara beton yang retak dengan beton yang tidak retak. Kemudian dengan menggunakan persamaan dibawah ini dapat ditentukan perkiraan kedalaman retak yang ditinjau.
Dimana: d = kedalaman keretakan beton (mm);
a = jarak antara transmitter dan receiver;
tc = waktu rambat pada lokasi retak (ms);
t0 = waktu rambat pada lokasi tidak retak (ms).
Ilustrasi pengujian keretakan beton dapat dilihat pada Gambar 1 dibawah ini. Sedangkan contoh aplikasinya dapat dilihat pada Foto 1 dan Foto 2 dibawah ini.
Gambar 1. Ilustrasi Pengujian Retak Metode Tc-T0
Foto 1. Contoh pengujian Metode Tc-T0
2. British Standard Method (BS Method)
Prinsip pengujian keretakan beton dengan metode ini adalah dengan membandingkan kecepatan rambat gelombang dengan jarak lintasan yang berbeda. Perkiraan kedalaman retak beton dapat di hitung dengan menggunakan Persamaan 2 berikut ini.
Dimana: d = kedalaman keretakan beton (mm);
150 = jarak masing-masing transmitter dan receiver dari keretakan beton;
t1 = waktu rambat dengan jarak probe ke retakan 150 mm (ms);
t2 = waktu rambat dengan jarak probe ke retakan 300 mm (ms).
Ilustrasi pada pengujian ini dapat dilihat pada Gambar 2. Untuk contoh aplikasi pelaksanaannya dapat dilihat pada Foto 2 dan Foto 3.
Gambar 2. Ilustrasi Pengujian Keretakan Beton metode BS